Material Requirement Planning Dan Manufacturing Resource Planning (MRP1&MRP2)
Material requirements
planning (MRP)
Material requirements
planning (MRP) adalah sebuah metodologi dan sistem yang digunakan untuk
merencanakan dan mengatur proses manufaktur. Dapat diartikan pula yaitu sebuah
sistem informasi yang memberikan informasi jenis bahan yang mana yang
diperlukan untuk membuat sebuah unit dengan waktu tertentu yang mana terangkum
dalam bill of material (daftar kebutuhan bahan). Kunci dari sistem data base
MRP adalah BOM yang berisi tentang produk–produk yang akan diproses. MRP adalah
sekumpulan teknik yang menggunakan BOM, data inventori dan jadwal produksi
utama (dengan menggunakan waktu rata–rata lead time) untuk menghitung kebutuhan
dari material. Hal ini dapat dijadikan rekomendasi acuan untuk pemesanan
kembali material. Sistem MRP dimulai dengan produk yang disusun dalam jadwal
produksi utama dan menentukan jumlah serta waktu dari semua komponen dan
material yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk. Metodologi MRP ini
dikembangkan pada tahun 1970-an dengan menggunakan teknologi komputer. MRP
bekerja dari lead time baik ekstrenal maupun internal yang dinamis dan setiap
hari dapat berubah–ubah. MRP juga dapat mengasumsikan kapasitas tak terbatas
yang mana tidak realistis dan sulit untuk diatur. Hasil akhir proses manufaktur
pada umumnya berupa peningkatan inventori yang disebabkan karena pembuatan
bagian yang salah dan untuk hal inilah MRP dirancang. MRP, yang memanfaatkan
metodologi pemesanan dengan fase waktu, merupakan sistem yang mengasumsikan
permintaan bukannya bereaksi terhadap permintaan yang benar seperti dalam
teknologi Demand Flow. Saat dikerjakan dengan proses peramalan, hal ini
bereaksi kepada proses peramalan yang tidak pasti dan memproduksi bagian yang
diharapkan akan diperlukan. MRP akan menggambarkan apa dan kapan dibutuhkan,
dengan mempunyai akses terhadap inventori tertentu dan komitmen pre existing
inventori untuk pesanan lain terhadap konsumen lain, akan mengindikasikan
produk yang dibutuhkan untuk dipesan untuk memenuhi pesanan ini.
Material resource
planning (MRP II)
Material resource
planning II (MRP II) adalah sistem informasi yang mengintegrasikan semua proses
manufaktur dan applikasi yang terkait, termasuk pendukung keputusan dan
Material requirements planning (MRP), akutansi serta distribusi.MRP II
dikembangkan sebagai generasi kedua dari MRP dan hal ini menonjolkan sistem
loop tertutup, perencanaan produksi menjalankan penjadwalan utama yang mana
dijalankan berdasarkan perencanaan material dari input hingga perencanaan
kapasitas. Dalam operasi MRP II, peramalan dikombinasikan dan disesuaikan
dengan pesanan konsumen dan merujuk dari modul penjadwalan utama. Saat
penjadwalan utama telah ditetapkan maka proses MRP akan dibagi dalam bill of
material (BOM) biasanya setiap akhir pekan dan mengembangkan permintaan
material. Permintaan material membutuhkan modul perencanaan kapasitas yang mana
menguji jadwal yang dikembangkan oleh MRP serta menguji kapasitas tertentu.
Loop feedback ini membuat dua alternatif yaitu : menambah kapasitas atau
penyesuaian jadwal utama. Keseimbangan inventori on hand dan work in process
dimasukkan sebagai proses regeneratif. Efek utama MRP II dalam operasi
manufaktur yaitu : mengurangi inventori, dapat memprediksikan secara akurat
waktu penyampaian (delivery time), menghitung jumlah biaya secara akurat dalam
setiap tahapan dari proses manufaktur, pengembangan penggunaan dari fasilitas
manufaktur, merespon secara cepat kondisi yang berubah, mengkontrol setiap
tahapan produksi. MRP II merupakan sistem yang didasarkan pada MRP yang mana
memperbolehkan manufaktur untuk mengoptimasi material, pengadaan material,
proses manufaktur, dll, dan menyediakan laporan keuangan serta perencanaan. MRP
II merupakan metode untuk perencanaan efektif dari semua sumber dari perusahaan
manufaktur, yang mana terdiri atas perencanaan operasional dalam suatu unit,
perencamaam keuangan dan mempunyai kemampuan simulasi untuk menjawab pertanyaan
“what if” ( bagaimana jika).
MRP (Material
Requirements Planning) hanya memperhitungkan perkiraan perencanaan material
(Material Planning Projections) berdasarkan tahap explosion dari Bill Of
Material. Sedangkan MRP II memperhitungkan semua sumber daya manufaktur yang
ada untuk proses simulasi pro-aktif.
~Struktur Sistem Material Requirement Planning (MRP)~ Cara kerja sistem MRP adalah sebagai berikut: 1. Pesanan produk dijadikan dasar untuk membuat skedul produksi master atau Master Production Schedule (MPS) yang memberikan gambaran tentang jumlah item yang diproduksi selama periode waktu tertentu. 2. MPS dibuat berdasarkan pada peramalan kebutuhan akan peralatan yang diperlukan, merupakan proses alokasi untuk mengadakan sejumlah peralatan yang diinginkan dengan memperhatikan kapasitas yang dipunyai (pekerja, mesin, dan bahan).
~Manufacturing Resource Planning~
Keunggulan dan Kelemahan Material Requirement Planning (MRP) Keunggulan MRP diantaranya : – Memberikan kemampuan untuk menciptakan harga yang lebih kompetitif – Mengurangi harga jual – Mengurangi persediaan – Layanan yang lebih baik kepada pelanggan – Respon yang lebih baik terhadap tuntutan pasar – Kemampuan mengubah skedul master – Mengurangi biaya set-up, dan waktu nganggur (idle time)
Komentar
Posting Komentar